Rabu, 04 Oktober 2017

KOMITMENT TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Heem hampir 2 tahun blog ini tidak ke urus selain kesibukan dikantor kesibukan dikeluarga juga menjadi faktor pendukung terbengkalainya blog ini…(penulis sok sibuk banget….!) aaaaaaaach udah ah..cuap..cuapnya, kita kembali ke kompi…!

Pelaksanaan K3 bisa disebut susah-susah gampang, apabila sudah ada personel K3, sudah ada prosedur, semua peraturan perundangan K3 pun sudah dipenuhi…apakah itu cukup untuk dikategorikan sebagai penerapan K3…? Tergantung siapa yang menjawab seh….he…he..he. Inti penerapan K3 yaitu membentuk habit K3 dilingkungan perusahaan. Untuk membentuk habit tersebut dibutuhkan sumberdaya-sumberdaya yang mendukung baik sumberdaya manusia ataupun sumberdaya lainnya seperti : sokongan financial dan energy.
Deklarasi Komitment K3 / 2.bp.blogspot.com

Komitment merupakan inti dari penerapan K3, komitment top management itu mudah, mereka mau tanda tangan kebijakan organisasi dan menyediakan dana alokasi khusus untuk penerapan K3 di perusahaan itu sudah merupakan indicator yang cukup baik. Lah susahnya dimana pak…? Susahnya yaitu membentuk komitment di bagian middle management, karena merekalah yang mengontrol lapangan dan penghubung dengan top management. Tingkat pelaksana lapangan (mandor sampai operator) biasanya hanyalah pelaksana lapangan tugasnya yaitu bekerja seefisien mungkin, gk ribet, gk capek, cepet selesai mutu bagus dan target terpenuhi.


Nah tugas dari middle management lah yang sebenarnya sangat berat dimana mereka harus mampu merubah pola pikir dan kebiasan para pelaksana lapangan agar sadar akan K3 tanpa mengesampingkan kualitas dari suatu product. Di sini membutuhkan niat tulus dan komitment yang tinggi sebagai atasan, kita harus memberi contoh, ikut serta memantau dan mengambil tindakan untuk memperbaiki suatu ke adaan yang tidak sesuai dengan kaedah K3 (unsafe action dan unsafe condition).

Biasanya kalangan middle management hanya melaporkan kepada personel K3 terkait kondisi/ tindakan yang tidak aman di wilayah kerjanya, setelah itu menyerahkan kepada pihak K3 tentang apa yang harus dilakukan. Ini adalah tindakan yang menunjukkan komitment setengah-setengah dan sukanya mencari aman. Gak mau negur bawahan (bawahannya lebih galak atau mau melindungi bawahan dengan alasan kemanusiaan) jadi dilimpahkan langsung ke personel K3, gak mau berkoordinasi dengan department lain terkait perbaikan unsafe condition yang ditemukan, langsung saja menyerahkan ke personel K3.

Jika kita ingin K3 itu bener-bener diterapkan di perusahaan, semua orang harus berkomitment terhadap K3, Atasan harus berani dan berkomitment, jika ada pelanggaran langsung tegur, jika ada unsafe condition langsung ambil tindakan perbaikan, karena bila terjadi kecelakaan kerja di salah satu department maka department tersebut yang akan mengalami kerugian.

“Salam Safety Untuk Anda dan Keluarga Anda Dirumah”


Tidak ada komentar :

Posting Komentar